Who remember Allah while standing or sitting or [lying] on their sides and give thought to the creation of the heavens and the earth, [saying], "Our Lord, You did not create this aimlessly; exalted are You [above such a thing]; then protect us from the punishment of the Fire.( 'Āli `Imrān(3):191)

Selasa, 29 November 2011

Seminar Nasional FIM 2011: Muslim Harus Kuasai Teknologi

       Bertemakan “Dare to be a Muslim Hero : Rising an Islam Empire and Indonesia”, seminar nasional yang merupakan puncak dari Festival Imuan Muslim (FIM) Nasional 2011 dihadiri oleh lebih dari seratus mahasiswa dari bebrapa universitas di Indonesia. Hal ini tentu saja menunjukkan antusiasme mahasiswa terutama muslim untuk mengulang kembali fase-fase kejayaan masa lalu yang masih terkenang. Bertempat di Audit silva pertamina IPB, pada hari munggu 20 November 2011, seminar ini dihadiri oleh dua narasumber yakni bapak Arief Budi Witarto (salah satu peneliti terbaik LIPI) yang mewakili elemen praktisi, juga bapak M. Yamin (dosen IPB) dari elemen akademisi, para peserta dibawa dalam diskusi menarik tentang bagaimana mengembalikan nilai-nilai moral pada penerpan ilmu dan teknologi, sikap terhadap ilmu serta mengenang kembali bagaimana para ilmuan muslim dahulu membangun budaya ilmunya. Sebelumnya pembicara yang juga direncanakan hadir adalah Bapak Anis Matta (Wakil Ketua DPR RI) dari pemerintahan. Namun sangat disayangkan karena tidak dapat hadir pada waktu yang bersangkutan.

      Teknologi, kata Pak Arif diibaratkan pedang bermata dua, sekali waktu dapat sangat bermanfaat bagi manusia, di lain kesempatan dapat mematikan tergantung pada siapa yang menggunakannnya. Sebagai seorang muslim, Agama telah banyak memotifasi kita untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Spirit mengamalkan ajaran agama dipadu ketertarikan yang luar biasa terhadap ilmu dan pengetahuanlah yang kemudian mendorong para Ilmuan muslim untuk berkarya di bidang ilmunya kata Pak Yamin. Sehingga kita melihat kecemerlangan seorang ilmuan muslim tidak hanya pada bidang ilmunya, namun pengtahuan keagamaannya yang justru telah ia pahami lebih awal sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Dan dari sana pulalah mereka mampu mengoptimalkan manfaat dari ilmu yang dipelajarinya.

      Atas dasar itulah teknologi harus dapat dipegang orang-otang yang bermoral, demikian kata pak Arif. Seorang muslim yang benar-benar memahami agamanya pasti akan senantiasa terdorong untuk terus mempelajari dan memanfaatkan ilmu dalam batas kemampuannya sebagai upaya dalam beramal.
Selain diisi dengan seminar nasional, acara penutupan FIM Nasional 2011 ini juga diisi dengan berbagiai hiburan, Tari Jawa, Nasyid, Fertival Peradaban dan Pengumuman Pemenang Lomba-Lomba FIM Nasional 2011. Acara berlangsung sejak pukul Sembilan pagi hingga pukul tiga sore berjalan baik sesuai dengan rancana.

      Festival Ilmuan Muslim Nasional 2011 sendiri merupakan agenda tahunan yang di selenggarakan oleh Serum-G, sebagai Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB). tahun ini dengan menggandeng Jaringan Rohis MIPA Nasional (JRMN) merupakan tahun ketiga dengan rangkaian acara yang hampir serupa setiap tahunnya yakni Lomba, Bazaar, dan Seminar. Kesemua rangkaian ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kembali semangat keilmiahan berbasis Al-Quran dan sunnah sebagaimana sebelumnya semangat yang sama dibangun di masa keemasan Islam. Hal yang tidak kalah menarik agenda ini menjadi ajang pengingatan akan visi Kejayaan Islam yang kian mendekati kenyataan.[yasin’11]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar